ATR 5 ini merupakan sepatu kedua hoka dengan seri ATR yang saya miliki dan di pakai karena banyak sepatu yang dibeli tetapi tidak sempat dipakai lari atau race, yang pertama adalah ATR 4 dimana sudah saya pesiunkan karena sudah menemani saya dalam menempuh jarak lebih dari seribu kilometer serta menuntaskan Gede Pangrango Ultra Marathon di kategori 18K di tahun 2018.
Sepanjang karir lari saya, menemukan sepatu yang pas bukanlah perkara mudah, sudah belasan sepatu yang saya beli, pakai dan yang terus saya pakai salah satunya adalah ATR dari hoka, dan hanya sepatu inilah yang masih bertahan saya pakai.
Cocok saat lari, dan pas setelah lari dalam arti lain, sepatu ini sepanjang diajak lari maupun race tidak menimbulkan blister, lecet atau cidera. Tidak hanya medan trail, ATR ini juga kerap saya pakai untuk lari di aspal, mungkin karena dual fungsi untuk dua medan itu sepatu ini masih bertahan saya gunakan.
ATR 5 ini saya pakai di Tahura Trail Race 2020, dan beberapa kali menemani latihan di perbukitan Sentul, dan memang untuk medan tanah berair atau sedikit lumpur ATR 5 kurang grip atau daya cengkramnya tidak bagus, licin dan mudah selip.
Ada yang bilang seri ATR adalah sepatu trail yang dua kali road, ya mungkin ada benarnya, untuk lari di Road OK, untuk lari di semi Trail OK. Tapi jangan sekali-kali mencoba lari di tanah lumpur ya 😂