GPUM: Trail Running Finish Yang Tertunda

Gak terasa, terakhir mengikuti race ternyata di akhir 2014 yaitu Jakarta half marathon dan Sentul Trail Running 30 (STR 30). Memang semacam pilihan yang selalu sulit, selalu ada break/cuti lari yang biasanya memakan waktu dua tahun, dimana harus memilih bersama anak atau terus lari dipagi hari, begini ceritanya. . . .

Melihat timeline di media social, saya mulai lari ditahun 2010 yang berawal ketika tahun pertama menikah dan bingung mau ngapain ketika weekend datang, makanya saya memutuskan untuk berolah-raga, dan larilah yang dipilih. Selain murah dan gampang, mengingat rumah juga dekat dengan ragunan zoo dan sport center lari adalah opsi yang paling masuk akal pada saat itu.

Jangankan lari, jalan saja nafas susah sesak saat memulainya perlahan karena keinginan yang sangat kuat habis itu pun mulai tercipta, lari sekali dalam seminggu akhirnya sanggup empat kali dalam seminggu.

Berawal jalan saja, akhirnya sanggup konsisten lari lima kilometer, hingga memiliki rute sendiri keliling kampung sampai menemukam rute lima km, delapan km, hingga sepuluh km.

GPUM atau Gede Pangrango Ultra Marathon adalah Race yang tertunda, dimana pada tahun 2015 saya mendaftar Gede Pangrango Marathon pertama yang di selenggarakan oleh Kang Hendra Wijaya, sudah register, bayar, dan ambi RPC di senayan, akhirnya terpaksa saya batalkan karena kehamilan kedua istri di bulan ke empat terdiagnosa kehamilan beresiko (baca Teman Danika)

Namun pada tahun 2018 ketika semua masalah tentang Sabia sudah mulai tenang, akhirnya saya memberanikan untuk menyelesaikan finish yan tertunda di tahun 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *